1. Kandungan Yang Terdapat Pada Kafein
Efektor utama yang terkandung dalam kopi adalah kafein. Kafein memberikan efek antagonis terhadap reseptor adenosin, meningkatkan tekanan darah dan homosistein, menstimulasi oksidasi lemak dan pelepasan asam lemak bebas, serta menurunkan sensitivitas insulin. Di lain pihak, selain mengandung kafein, kopi juga mengandung berbagai komponen lain, seperti antioksidan, kalium, niasin, magnesium dan fitokemikal lainnya yang sebaliknya, memberi efek proteksi terhadap sistem kardiovaskuler. Berbagai studi menunjukkan kandungan kafein sebanyak 200 mg (± 280 gram atau 10 ounces kopi) secara signifikan memperbaiki kemampuan untuk berkonsentrasi, terutama apabila sedang mengantuk, namun kandungan kafein yang berlebihan tidak memberikan hasil yang lebih baik. Dosis tunggal kafein sebanyak 500 mg menunjukkan perburukan kemampuan berpikir sebagian besar individu. Kafein umumnya relatif tidak berbahaya jika digunakan secara sedang (2 cangkir sehari), namun dengan dosis yang lebih tinggi, kafein dapat menyebabkan gejala-gejala anxietas (gelisah), seperti berkeringat, tegang dan tidak mampu berkonsentrasi.
2. Efektifitas Kafein Dalam Olahraga
Selain dapat memberikan peningkatan konsentrasi karena bersifat stimulan terhadap sistem pusat syaraf, beberapa penelitian juga menunjukan bahwa konsumsi kafein mempunyai efek ergogenik yang mampu meningkatkan performa olahraga terutama pada olahraga endurans yang berdurasi panjang seperti sepeda jarak jauh atau juga marathon serta pada olahraga intensitas tinggi berdurasi singkat.
Teori paling popular dari efek ergogenik kafein terhadap performa olahraga ini disebabkan oleh dua mekanisme utama yang terjadi di dalam tubuh yaitu :
- Kafein dapat meningkatkan proses penyerapan dan juga pelepasan ion kalsium di dalam sel-sel otot.
- Kafein dapat menstimulasi pengeluaran asam lemak dari jaringan adipose tubuh.
Mekanisme yang pertama disebutkan dapat memberikan manfaat postif bagi atlet cabang olahraga intensitas tinggi berdurasi singkat karena peningkatan proses penyerapan dan pelepasan ion kalsium dapat membantu untuk meningkatkan kekuatan serta efisiensi kontraksi otot.
Sedangkan mekanisme yang kedua dapat memberikan manfaat bagi performa olahraga endurans karena stimulasi pengeluaran asam lemak dapat meningkatkan pengunaan lemak sebagai sumber energi sehingga membantu menghemat pemakaian karbohidrat (glikogen otot) pada tahap-tahap awal saat aktivitas olahraga baru mulai berjalan. Kombinasi antara peningkatan pembakaran asam lemak dan penghematan pemakaian glikogen otot ini membuat seorang atlet mempunyai cadangan energi dalam bentuk karbohidrat yang relatif lebih banyak sehingga secara teoritis akan mempunyai daya tahan dan performa endurans yang lebih baik.
Peningkatan performa endurans ini salah satunya ditunjukan oleh penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Of Sports Science, di mana konsumsi kafein dibandingkan dengan konsumsi non-kafein sebelum latihan olahraga menghasilkan peningkatan pembakaran lemak tubuh yaitu 145 vs 120 mg/mol serta kemampuan daya tahan atlet dalam olahraga endurans yaitu 131 vs 123 menit.
3. Jumlah Konsumsi
Di dalam berbagai produk komersial, kafein selain terkandung di dalam kopi, teh, produk coklat atau juga susu coklat, juga banyak digunakan sebagai bahan tambahan dalam produk-produk minuman seperti dalam minuman cola (soft drink) ataupun juga minuman berenergi (energi drink).
Kafein dalam interval waktu 30-60 menit setelah dikonsumsi dapat terserap secara sempurna ke dalam tubuh. Sehingga untuk mendapatkan efek ergogenik dari kafein, waktu ideal untuk mengkonsumsi kafein adalah pada 1-2 jam sebelum berolahraga dengan jumlah konsumsi sebanyak 2-3 mg per kg berat badan. Pola konsumsi ini masih dalam batas yang diizinkan oleh IOC dan secara signifikan dapat meningkatkan pembakaran lemak, menghemat pemakaian glikogen otot serta meningkatkan performa endurans hingga 20%.
Karena kafein bersifat diuretik dan dapat merangsang pengeluaran urin, maka atlet yang mengkonsumsi kafein sebelum latihan/pertandingan olahraga dianjurkan untuk mengimbanginya dengan konsumsi air yang cukup agar level air di dalam tubuh tetap terjaga dan dapat terhindar dari dehidrasi. Perlu juga untuk diketahui bawah konsumsi kafein tidak direkomendasikan dilakukan setelah selesai olahraga karena dapat menghambat proses pengembalian cairan tubuh (rehidrasi).
November 6, 2009
Kategori: KULIAH _q . Tag:aerobik, kefein, konsumsi, kopi, olahraga . Penulis: rosy46nelli . Comments: Tinggalkan komentar