Pelatihan Pembuatan Kue Berbahan Dasar Ikan (Fish Cookies)

PKMM

1. Judul Kegiatan : Pelatihan Pembuatan Kue Berbahan Dasar Ikan (Fish Cookies) Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan.

2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP ( ) PKMK

( ) PKMT ( ü ) PKMM

3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian

( ) MIPA ( ) Teknologi danRekayasa

( ü ) Sosial Ekonomi ( ) Humaniora

( ) Pendidikan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama lengkap : Khotim Ubaidillah

b. NIM :305262481916

c. Jurusan : Sejarah

d. Universitas/Institut/Politeknik : Universitas Negeri Malang

e. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Sumbersari Gg 6 No. 2 Malang

No. HP. 085646333170

5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 4 (empat) orang

6. Dosen pendamping

a. Nama lengkap dan Gelar : Subagyo, SE, SH, MM.

b. NIP : 132296560

c. Alamat Rumah dan Telp./HP : Tidar Villa Estate AG 4 Karangwidoro Dau Malang

No. HP. 08123354850

7. Biaya Kegiatan total : Rp. 6.000.000,00

Dikti : Rp. 6. 000.000,00

8. Jangka waktu pelaksanaan : 3 (tiga) bulan

Malang, 10 Maret 2008

Menyetujui

Ketua Jurusan Sejarah Ketua Pelaksana Kegiatan

Dr. Hariyono M.Pd Khotim Ubaidillah

NIP 131759556 NIM 305262481916

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping

Drs. Kadim Masjkur, M. Pd Subagyo, SE, SH, MM.

NIP. 130899262 NIP. 132296560

A. JUDUL KEGIATAN

Pelatihan Pembuatan Kue Berbah an Dasar Ikan (Fish Cookies) Untuk Meningkatkan Pendapatan Masyarakat Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Perairan Indonesia, khususnya daerah pantai utara mempunyai potensi perikanan yang baik, akan tetapi pemanfaatan dan pengolahan ikan hasil tangkapan itu belum dilakukan secara maksimal. Usaha untuk meningkatkan konsumsi ikan dan meningkatkan pendapatan masyarakat daerah pesisir telah banyak dilakukan, antara lain dengan memperkenalkan berbagai produk olahan dari ikan. Pada umumnya masyarakat kurang tertarik karena tampilan produk tersebut kurang menarik dan citarasa khas ikan sering kurang diminati oleh sebagian masyarakat.

Hal lain yang menyebabkan kurangnya pemanfaatan ikan adalah karena masyarakat kurang mengetahui bagaimana cara mengolah ikan dengan baik, terutama bagaimana metode alternatif untuk memanfaatkan ikan yang ada (selain dijual langsung di pasar). Sebagian besar hasil tangkapan ikan di Desa Jatirejo masih diolah secara tradisional seperti pindang, ikan asin, krupuk ikan dan sebagainya. Salah satu cara pemanfaatan atau pengolahan ikan yang populer saat ini adalah pembuatan surimi(daging ikan lumat beku) yang selanjutnya dapat diolah menjadi berbagai produk, seperti mie ikan, sosis ikan serta kue ikan (Balitbang Pertanian 1992). Pelatihan tentang alternatif pemanfaatan ikan sangatlah penting mengingat kurang maksimalnya pengolahan dan pemanfaatan ikan yang ada dan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.

Adapun sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Daerah ini merupakan daerah pesisir pantai utara dimana sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai nelayan. Sehingga perlu adanya pemberian bekal-bekal khusus dalam memanfaatkan dan mengolah ikan hasil tangkapan mereka untuk menghasilkan produk-produk baru yang mampu meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.

C. RUMUSAN MASALAH

Adapun permasalahan yang terjadi adalah:

1. Masyarakat belum memiliki pemahaman dan pengetahuan mengenai berbagai produk olahan ikan olahan yang dihasilkan sealin melalui metode tradisional seperti pemindangan, pengeringan dan pengasapan.

2. Masyarakat belum memiliki kemampuan tentang metode dan teknik pengolahan ikan menjadi suatu produk olahan dengan tampilan yang menarik dan tanpa memunculkan citarasa khas ikan.

D. TUJUAN PROGRAM

Tujuan kegiatan ini adalah untuk:

1. Memberikan pemahaman dan wawasan kepada masyarakat mengenai berbagai produk olahan lain dari ikan disamping produk olahan yang dihasilkan melalui metode pemindangan, pengeringan dan pengasapan.

2. Memberikan pembekalan mengenai metode dan teknik pengolahan ikan menjadi suatu produk olahan dengan tampilan yang menarik dan tanpa memunculkan citarasa khas ikan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN

Luaran dari kegiatan pelatihan pembuatan kue berbahan dasar ikan ini adalah berupa produk kue ikan. Namun mengingat kurangnya pemahaman serta kemampuan masyarakat mengenai metode dan teknik pengolahan ikan diluar cara tradisional, maka dari pelatihan ini diharapkan nantinya masyarakat memiliki kemampuan dalam menerapkan metode dan teknik pemanfaatan ikan untuk menghasilkan produk-produk olahan baru. Disamping itu, masyarakat diharapkan mampu mendirikan suatu usaha pengolahan ikan hasil tangkapan mereka sendiri. Melalui usaha pengolahan tersebut masyarakat juga diharapkan mampu meningkatkan penghasilan mereka.

F. KEGUNAAN PROGRAM

Adapun kegunaan dari kegiatan ini adalah:

1. Masyarakat mampu untuk mengaplikasikan metode dan teknik lain dalam pengolahan ikan disamping metode konvensional yang telah mereka gunakan.

2. Masyarakat memiliki pemahaman mengenai berbagai produk olahan lain yang berbahan dasar ikan selain tiga produk olahan seperti krupuk ikan, pindang serta ikan asin.

3. Mengenalkan dan menciptakan produk olahan ikan dengan bentuk dan tampilan yang disukai masyarakat.

4. Menciptakan produk olahan yang dapat menjadi suatu produk andalan daerah setempat.

5. Meningkatkan penghasilan masyarakat melalui usaha pengolahan ikan yang menghasilkan produk baru dengan nilai jual tinggi.

6. Menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.

G. TINJAUAN PUSTAKA

Kepulauan Indonesia dengan perairan campuran arus dari Samudera Indonesia dan Samudera Pasifik serta dengan perairan darat yang luas, kaya akan sumber-sumber perikanan. Operasi pencarian ikan laut terpusat sepanjang pantai utara Jawa dan pantai timur Sumatra, terutama di Selat Malaka. Sebanyak dua juta orang atau 5% dari penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada hasil perikanan baik sebagian ataupun sepenuhnya (Buckle 1987).

Ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang mengandung sedikit lemak sehingga baik bagi konsumsi makanan rendah lemak. Kandungan protein dan lemak dalam 100 gram ikan segar secara berturut-turut adalah 17% dan 4,5% (Sediaoetama 2000). Berbagai usaha pemanfaatan atau pengolahan ikan telah banyak dilakukan, akan tetapi hasil produk olahan tersebut masih meninggalkan citarasa dan bau khas ikan. Hal itu mengakibatkan beberapa peneliti melakukan eksperimen pengolahan ikan yang menghasilkan produk olahan dengan tampilan yang menarik tanpa menimbulkan citarasa dan bau khas ikan.

Ninuk Indriati dalam salah satu artikel pada buku “Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Pasca Panen Perikanan” terbitan Puslitbang Perikanan Jakarta melakukan eksperimen yang menghasilkan produk olahan kue kering dengan penambahan surimi (daging ikan lumat) . Penelitian ini menggunakan ikan cunang-cunang (Congresox talaban) yang mempunyai daging berwarna putih. Beberapa jenis ikan yang lain dapat digunakan sebagai bahan dasar kue ikan, akan tetapi kualitas warna daging ikan tetap perlu diperhatikan. Hal ini dikarenakan warna daging akan mempengaruhi penampakan atau tampilan produk akhir walaupun tampilan tersebut dapat dimanipulasi dengan berbagai jalan, misalkan dengan penambahan zat pemutih dan pewarna (Balitbang Pertanian 1992).

Disamping itu, intensitas citarasa ikan pada produk akhir dipengaruhi oleh jumlah daging ikan yang ditambahkan kedalam adonan. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang terbaik perlu dipertimbangkan terlebih dahulu prosentase dari daging ikan dan tepung yang digunakan. Dalam penelitiannya, Indriati menggunakan perbandingan 4:1 dengan proposisi 480 gr tepung dan 120 gr surimi (daging ikan lumat). Dalam hal ini berarti terdapat 20% surimi dalam adonan utama yang berupa campuran tepung dan daging lumat. Pertimbangan mengenai prosentase bahan tidak hanya akan berpengaruh pada kualitas produk akhir, akan tetapi juga berpengaruh pada kuantitas produk akhir tersebut. Dengan biaya sebesar dua belas ribu rupiah untuk setiap satu resep kue ikan dihasilkan 700 gr kue ikan (Balai Penelitian Perikanan Laut Jakarta 2001).

H. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

Jumlah penduduk Kecamatan Lekok hingga akhir tahun 2004 tercatat sebanyak 65.611 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk pria dan wanita adalah 48,67% pria dan 51,3% wanita. Komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, mata pencaharian, umur dan tingkat pendidikan seperti pada tabel 1 berikut:


Tabel 1. Komposisi Penduduk Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan

No

Keterangan

Jumlah

(Jiwa)

Prosentase

(%)

1

2

3

4

Berdasarkan jenis kelamin

Ø Laki-laki

Ø Perempuan

Berdasarkan tingkat umur

Ø 0 – 4

Ø 5 – 9

Ø 10 – 14

Ø 15 – 19

Ø 20 – 24

Ø 25 – 29

Ø 30 – 34

Ø 35 – 39

Ø 40 – 44

Ø 45 – 49

Ø 50 – 54

Ø 55 – 59

Ø 60 tahun keatas

Berdasarkan Mata Pencaharian

Ø PNS

Ø Swasta

Ø Wiraswasta

Ø Petani

Ø Nelayan

Ø Pedagang

Ø Peternak

Ø Buruh Tani

Berdasarkan Pendidikan

Ø Tidak tamat SD

Ø SD

Ø SLTP

Ø SLTA

Ø Akademi

Ø Sarjana

Ø Pondok Pesantren

Ø Lain-lain

31.937

33.676

6.782

8.359

7.060

6.411

5.556

6.543

5.692

5.695

4.056

2.749

2.161

1.329

3.218

265

561

841

902

3.085

409

98

2.702

18.705

14.816

7.414

6.021

344

157

12.670

5.484

48.7

51.33

10,34

12,74

10,76

9,77

8,47

9,97

8,68

8,68

6,18

4,18

3,29

2,03

4,90

2,99

6,33

9,48

10,17

34,79

4,61

1,11

30,47

28,51

22,58

11,30

9,18

0,52

0,24

19,31

8,36

Sumber: Kantor Kecamatan Lekok Tahun 2004

Masyarakat sasaran dari kegiatan pelatihan ini adalah para ibu yang suami mereka bekerja sebagai nelayan. Pertimbangan pemilihan masyarakat sasaran ini adalah karena keadaan para ibu yang umumnya tidak bekerja dan hanya berperan membantu menjual ikan hasil tangkapan di pasar atau di PPI (Pangkalan Pelelangan Ikan). Pertimbangan lain yang melatar belakangi perlunya kegiatan ini adalah bahwa para ibu memiliki waktu luang yang cukup besar sebelum membantu memasarkan ikan. Mengingat bahwa pada umumnya nelayan pergi melaut pada pukul dua atau tiga dini hari dan pulang pada pukul satu siang, para ibu memiliki rentang waktu luang yang cukup besar diluar pekerjaan mengurus rumah.

Pemanfaatan rentang waktu tersebut biasanya tidak efektif sebab sebagian besar digunakan untuk menonton televisi seraya menunggu hasil tangkapan yang akan dipasarkan. Oleh karena itulah, kegiatan pelatihan diharapkan dapat mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan yang produktif dan membantu meningkatkan taraf ekonomi keluarga. Disamping itu, dalam hal ini nanti juga akan ada pembagian kerja dalam rumah tangga, yaitu suami berperan dalam pencarian bahan baku (ikan) dan para ibu berperan dalam proses pengolahan untuk menjadi produk kue ikan (fish cookies).

Pertimbangan lain yang mendasari pentingnya kegiatan ini adalah para ibu dapat menyalurkan dan mengembangkan kreativitas memasak mereka menjadi suatu usaha yang produktif. Selain itu, pertimbangan latar belakang pendidikan para ibu yang sebagian besar hanya sampai pada pendidikan dasar membuat mereka sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan tingkat pendidikan tersebut. Oleh sebab itulah, kegiatan pelatihan ini nantinya diharapkan mampu memberikan dan menciptakan lapangan pekerjaan tersendiri bagi para wanita nelayan .

Besarnya ketersediaan serta mudahnya jangkauan pemerolehan bahan baku menjadi nilai lebih bagi masyarakat dalam mengembangkan usaha pembuatan kue ikan (fish cookies). Mengingat adanya nilai lebih tersebut, pada akhir kegiatan pelatihan ini para ibu dapat langsung mengaplikasikan bekal yang telah mereka peroleh selama masa pelatihan serta dapat menularkan ilmu dan wawasan yang diperoleh kepada orang lain. Selain itu, mereka juga diharapkan mampu mengembangkan usaha ini sebagai suatu usaha yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga, masyarakat bahkan meningkatkan devisa negara dengan menjadikan usaha pembuatan kue ikan (fish cookies) sebagai komoditi ekspor lokal.

I. METODOLOGI

Metode pendekatan dalam pelaksanaan pelatihan pembuatan kue berbahan dasar ikan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Jatirejo Kecamatan Lekok Kabupaten Pasuruan meliputi beberapa tahapan:

1. Observasi

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui keadaan masyarakat sasaran serta untuk mengetahui ketersediaan bahan baku (ikan) untuk kegiatan pelatihan.

2. Workshop

Workshop ini akan dilaksanakan selama satu hari kepada masyarakat setempat dengan materi sebagai berikut:

a. Metode dan teknik pemanfaatan atau pengolahan ikan menjadi berbagai produk olahan baru.

b. Materi Aspek manajemen dan analisa keuntungan usaha produksi kue ikan (fish cookies).

c. Prospek pemasaran berbagai produk olahan ikan di dalam maupun luar negeri.

Tabel 2. Agenda Acara Workshop

Waktu

Acara

Pemateri

Hari ke-1

08.00-08.30

Daftar ulang peserta

Panitia

08.30-08.35

Pembukaan

MC

08.35-08.45

Sambutan Ketua Pelaksana

MC

08.45-09.15

Coffee Break

Panitia

09.15-10.15

Materi Metode dan teknik pemanfaatan atau pengolahan ikan

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan

10.15-11.15

Materi Aspek manajemen dan analisa keuntungan usaha produksi kue ikan (fish cookies)

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan

11.15-12.15

Materi Prospek pemasaran berbagai produk olahan ikan di dalam maupun luar negeri.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasuruan

12.15-12.30

Sholat, Makan, Istirahat

Panitia

3. Pelatihan

Pelatihan tentang prosedur dan proses pembuatan kue ikan (fish cookies) akan dilaksanakan tiga kali dalam tiga bulan, yaitu pada minggu keempat dalam bulan pertama, minggu ketiga dalam bulan kedua serta minggu kedua dalam bulan ketiga.

4. Khalayak sasaran

Sasaran kegiatan ini adalah wanita nelayan di desa Jatirejo kecamatan Lekok kabupaten Pasuruan yang berjumlah sekitar 100 orang.

5. Metode yang digunakan

Secara garis besar metode pelaksanaan dari pelatihan pembuatan kue ikan (fish cookies) adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Metode Pelaksanaan Program

No.

Kegiatan

Metode

Tempat

1

Metode dan teknik pemanfaatan atau pengolahan ikan

Ceramah, Slide show beberapa hasil produk olahan ikan, Tanya Jawab

Aula Balai Desa Jatirejo

2

Aspek manajemen dan analisa keuntungan usaha produksi kue ikan (fish cookies)

Ceramah,

Tanya Jawab

Aula Balai Desa Jatirejo

3

Prospek pemasaran berbagai produk olahan ikan di dalam maupun luar negeri.

Ceramah,

Tanya Jawab

Aula Balai Desa Jatirejo

4

Pelatihan pembuatan kue ikan (fish cookies) dan pengemasan produk

Demonstrasi

Aula Balai Desa Jatirejo


DAFTAR PUSTAKA

Balitbang Pertanian. 1992. Kumpulan Hasil-hasil Penelitian Pasca Panen Perikanan. Jakarta: Puslitbang Perikanan.

Buckle, K.A., R.A. Edwards, G.H. Fleet dan M. Wootton. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta: UI Press.

Instalasi Penelitian Perikanan Laut. 2001. Prosedur Pembuatan Berbagai Produk Olahan Ikan. Jakarta: Balai Penelitian Perikanan Laut Jakarta.

Sediaoetomo, Achmad Djaeni, Dr., M.Sc. 2000. Ilmu Gizi: Untuk Mahasiswa Profesi, Jilid 1. Jakarta Timur: Dian Rakyat.

2 Komentar

  1. sangat menyenangkan jika produk perikanan bervariasi, sehingga dapat meningkatkan minat orang indonesia untuk lebih sering mengonsumsi produk2 perikanan.

  2. Sy pernah mengikuti lomba inovator pengembangan produk hasil perikanan th.2015 di Bogor nama produk FISH COOKIES (cookies berbahan dasar ikan) Alhamdulillah meraih juara 2 ,sy peserta kategori umum dari Makassar SulSel. Sy sdh.memasarkan dan Alhamdulillah banyak peminatnya.


Comments RSS TrackBack Identifier URI

Tinggalkan komentar